Rabu, 15 Februari 2012

Perahu Nabi Nuh ditemukan

Setelah melakukan penjelajahan sekelompok Ilmuwan evangelis dari Turki dan China mengklaim telah menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki, dengan perkiraan ketinggian 3,9 kilometer. Kelompok ilmuwan tersebut mengklaim dari data karbon kayu perahu menunjukan telah berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan waktu atau masa berlayarnya perahu Nabi Nuh. Hal ini tentu saja mengundang kontroversi, benarkah perahu nabi nuh telah ditemukan di Gunung Ararat?

Sebelumnya beberapa peneliti sejak lama menduga kalau Gunung Ararat merupakan pelabuhan terakhir perahu Nabi Nuh. Hal ini diperkuat dengan berbagai pendapat para tokoh agama. Yeung Wing-Cheung, dari tim peneliti Kementerian Internasional yang mengurus masalah perahu Nabi Nuh, yang melakukan pencarian tersebut, mengatakan perahu itu belum 100 persen bisa dinyatakan sebagai perahu Nabi Nuh. Karena masih harus diadakan penelitian dan percobaan terhadap bahan-bahan dasar kapal yang ditemukan. Tapi Yeung mengatakan bahwa kemungkinannya adalah 99,9 persen bahwa penemuan itu adalah perahu nabi nuh yang dicari-cari selama ini.

Beberapa waktu sebelumnya sejumlah peneliti dunia pernah mengklaim menemukan perahu Nabi Nuh. Paling terkenal adalah penemuan arkeolog Ron Wyatt tahun 1987. Saat itu Wyatt mengklaim menemukan sisa perahu Nabi Nuh, juga di Gunung Ararat. Pemerintah Turki pun secara resmi memberi status kalau penemuan Wyatt itu ditetapkan sebagai taman nasional. Demi membuktikan kebenaran penemuan penjelajah evangelis tersebut, tim telah memanggil peneliti dari Belanda, Gerrit Aalten.

“Yang terpenting dari penemuan itu adalah untuk pertama kali dalam sejarah penemuan kapal Bahtera Nabi Nuh didokumentasikan dengan baik dan diumumkan kepada masyarakat di seluruh dunia,” kata Aalten dalam konferensi pers. “Ada sejumlah besar bukti kuat yang menunjukan bahwa struktur yang ditemukan di Gunung Ararat di sebelah Timur Turki adalah perahu Nabi Nuh,” Aalten menambahkan.

Wakil dari Kementerian Internasional yang menangani masalah perahu Nabi Nuh ini mengatakan, bahwa struktur yang terkandung di beberapa bagian, terutama balok kayu, bisa diduga adalah bagian dari perahu yang dipakai untuk kandang hewan. Tim arkeolog menguatkan argumentasi itu dengan menyatakan tidak mungkin ada pemukiman penduduk di kawasan tersebut. Pejabat lokal akan meminta pemerintah pusat di Ankara mengajukan penemuan itu masuk dalam UNESCO World Heritage, sehingga penemuan itu bisa dilindungi sementara penggalian besar-besar dilakukan oleh para arkeolog.

Berdasarkan cerita dari beberapa kitab suci legenda tentang perahu Nabi Nuh, Ketika itu Tuhan memutuskan untuk menenggelamkan bumi dengan air setelah melihat kekacauan dan pengrusakan yang terjadi di bumi. Masih menurut kepercayaan beberapa kitab suci, ketika itu bumi dihuni oleh berbagai jenis dan ras manusia, bahkan ada yang dari golongan keturunan jin yang suka membuat kerusakan. Tuhan kemudian berfirman kepada Nuh agar membangun perahu bahtera dan mengisnya dengan manusia dan hewan. Menurut cerita Tuhan akhirnya menurunkan hujan lebat selama 3 hari, air pun mulai menggenangi bumi, tidak berapa lama banjir pun melanda dan semakin meninggi bahkan sampai menutupi dataran tinggi. Setelah air surut, perahu Nabi Nuh terdampar di gunung. Banyak orang percaya gunung yang dimaksud itu Ararat, titik tertinggi di kawasan itu, sebagai tempat berlabuhnya perahu besar Nabi Nuh. Benar tidaknya memang masih harus dibuktikan…

SUMBER
http://misteribumikita.blogspot.com/2010/06/perahu-nabi-nuh-ditemukan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar